Kamis, 09 Juni 2011

Damai itu Indah ...




Kalau kita berbicara mengenai Konflik, terlintas dipikiran kita bahwa konflik merupakan suatu masalah yang bisa atau tidak harus clear . Konflik bisa muncul dimana saja dan kapan saja. Dalam kehidupan sehari-hari, manusiawi jika kita menghadapi permasalahan-permasalahan, contohnya masalah dalam keluarga, pertemanan, pacaran, hingga dalam organisasi . Jika timbul pertanyaan Adakah Konflik yang tidak dapat diselesaikan? menurut pendapat saya, jawabannya tidak .. karena masalah itu ada untuk diselesaikan bukan untuk diabaikan, bagaimana dengan pendapat Anda ?? Seringkali kita menemui konflik-konflik yang bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Misalnya saja, dalam perusahaan dimana didalamnya terdapat makhluk yang heterogen. Terdiri dari berbagai macam ras , budaya, agama juga logat bahasa dan wajar jika tercetus masalah yang terjadi antar individu tersebut. Bagaimana kita menanggapinya?. Ada asap tentu ada apinya, sama halnya konflik bisa terjadi karena ada akar permasalahan yang mendasar.





Apa konflik itu??
Menurut teori, Konflik dapat diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. 


Faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik ??
Perbedaan karakter, setiap manusia memiliki karakternya masing-masing mulai childish hingga dewasa dalam berpikir dan bersikap, temperamen hingga yang kalem,dsb. Ada juga perbedaan latar belakang kebudayaan yang membentuk kepribadian seseorang yang berbeda , seperti nada & intonasi dalam berbicara tentu setiap individu memiliki ciri khas sesuai darimana mereka berasal. Perbedaan kepentingan antar individu maupun kelompok, kita pasti memiliki kepentingan masing-masing yang jelas berbeda dan terkadang bisa memiliki kepentingan yang sama namun tujuannya berbeda. Perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, perubahan lingkungan yang drastis juga mempengaruhi timbulnya konflik dalam masyarakat.


Kalau dalam dunia kerja, konflik bisa timbul baik sesama karyawan maupun karyawan dengan atasan. Mana yang lebih berpengaruh terhadap kinerja?. Menurut saya pribadi, tentu keduanya sama-sama berpengaruh. Karena apa, ketika kita memiliki masalah dengan rekan kerja kita pasti kita merasa tidak nyaman dan merasa terganggu. Tapi itu semua kembali ke diri kita masing-masing bagaimana kita menanggapi masalah tersebut. Jika memang kedua pihak pemilik masalah tidak mampu menyelesaikan maslalah tersebut, bisa kita melibatkan pihak ketiga sebagai penengah untuk mencari solusi. Kembali kemana yang lebih penting, tergantung bagaimana kondisinya dan seberapa tingkat konflik tersebut. Namun, perlu kita ketahui, konflik itu ada dua macam yaitu konflik positif dan negatif. Konflik positif itu dapat digunakan untuk tujuan yang bermanfaat, seperti ketika ada dua divisi yang sama mengalami kenerja yang biasa-biasa saja, manajer divisi tersebut dapat memancing kenerja mereka dengan cara memberikan konflik agar mereka mampu mencetuskan ide baru yang mungkin dapat dikolaborasikan menjadi ide brilliant. Nah, kalai konflik negatif, banyak banget contohnya dan saya rasa kita semua tau .


Bagaimana kalau setelah konflik itu selesai menyebabkan relasi yang tidak baik?
Adanya konflik, pasti meninggalkan dampak positif dan negatif, dan itu kita kembalikan lagai ke diri kita masing-masing, karena setiap individu memiliki pandangan yang berbeda-beda untuk menghadapi masalah tersebut dan mencari penyelesainnya. Yang penting, profesional tetap terjaga..


Dankee .. ^^
 

1 komentar:

  1. dalam kenyataanya banyak juga masalah yg tak kunjung selesai. trus bagaimana seseorang menaggapi masalah tsb dengan legawa? terutama bagi seseorang yg punya sifat tidak sabar alias semuanya serba cepat?

    BalasHapus